1. Untuk membersihkan kulit kepala. Saat melewati jalan lahir, banyak lemak dan lapisan rahim ibu yang menempel di tubuh bayi, termasuk di rambutnya. Nah, dengan mencukur rambut bayi, sisa-sisa lemak tersebut diharapkan akan ikut terbuang. Selain itu, bayi kerap gumoh selagi berbaring sehingga cairannya menempel di rambut. Dengan mencukur rambutnya, diharapkan kotoran tersebut tidak sampai melekat.
3. Memudahkan deteksi iritasi atau luka. Kepala bayi yang plontos memudahkan orangtua untuk mengetahui bila ada sesuatu di kulit kepalanya seperti iritasi, bisul, luka, kerak, dan sebagainya untuk ditangani segera.
3. Agar rambut tumbuh lebih lebat dan hitam. Alasan ini semata-mata berdasar pada tradisi atau kepercayaan. Dari kacamata medis, tak ada kaitannya antara mencukur rambut dengan ketebalan rambut. Tumbuh atau lebat-tipisnya rambut bayi bergantung pada faktor genetik. Kemungkinan, bila rambut dicukur habis, rambut yang tumbuh tampak agak kasar, itu barangkali sangkaan orangtua tentang rambut menjadi lebih tebal seusai dicukur.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Lucunya adik Kafa kalau gundul
Post a Comment
Post a Comment