Franck Ribery: Bintang Sepak Bola yang Menemukan Kedamaian dalam Islam

Post a Comment

Franck Ribery adalah salah satu pesepak bola terkenal asal Prancis yang bermain di posisi sayap kiri. Ia pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Bayern Munchen, Fiorentina, dan Marseille. Ia juga pernah menjadi bagian dari timnas Prancis yang meraih gelar juara Piala Dunia 2018. 

Namun, di balik kesuksesannya di lapangan hijau, ada kisah inspiratif yang jarang diketahui oleh banyak orang. Franck Ribery adalah seorang mualaf yang memeluk Islam sejak tahun 2002. Ia mengaku bahwa Islam memberinya kekuatan dan kedamaian dalam hidupnya.

Latar Belakang Franck Ribery

Franck Ribery lahir pada 7 April 1983 di Boulogne-sur-Mer, Prancis. Ia berasal dari keluarga Katolik yang sederhana. Ayahnya adalah seorang tukang bangunan, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Sejak kecil, Franck Ribery sudah menunjukkan bakatnya dalam sepak bola. Ia bergabung dengan klub lokal US Boulogne pada usia enam tahun. Ia juga sering bermain sepak bola di jalanan bersama teman-temannya.

Pada usia dua tahun, Franck Ribery mengalami kecelakaan mobil yang membuat wajahnya terluka parah. Ia harus menjalani lebih dari 100 operasi plastik untuk memperbaiki bekas lukanya. Akibatnya, ia sering mendapat ejekan dan bullyan dari orang-orang karena penampilannya.

Namun, Franck Ribery tidak menyerah dengan cobaan yang ia hadapi. Ia tetap berusaha untuk mengembangkan karier sepak bolanya. Ia pindah ke beberapa klub seperti Conti Boulogne, Lille, Alès, Brest, Metz, Galatasaray, dan Marseille.

Perkenalan dengan Islam Franck Ribery

Pada tahun 2002, saat bermain untuk Galatasaray di Turki, Franck Ribery bertemu dengan seorang wanita bernama Wahiba Belhami. Wahiba adalah seorang Muslimah keturunan Aljazair yang tinggal di Prancis.

Franck Ribery dan Wahiba saling jatuh cinta dan menikah pada tahun 2004. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Hiziya, Shahinez, Seif el Islam, dan Mohammed.

Sebelum menikah dengan Wahiba, Franck Ribery sudah tertarik dengan Islam. Ia sering melihat cara hidup dan ibadah orang-orang Muslim di Turki. Ia juga mendapat pengaruh dari beberapa teman sepak bolanya yang beragama Islam, seperti Zinedine Zidane dan Eric Abidal.

Franck Ribery akhirnya memutuskan untuk masuk Islam pada tahun 2002. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan seorang imam di sebuah masjid di Prancis. Ia kemudian mengambil nama Islam Bilal Yusuf Mohammed.

Kehidupan sebagai Muslim Franck Ribery

Setelah menjadi seorang Muslim, Franck Ribery mengaku bahwa ia merasa lebih bahagia dan tenang dalam hidupnya. Ia menjalankan ibadah-ibadah Islam seperti sholat lima waktu, puasa Ramadan, zakat, dan haji.

Ia juga meninggalkan beberapa kebiasaan buruknya seperti minum alkohol atau berjudi. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau membaca Al-Quran.

Franck Ribery juga sering menunjukkan identitasnya sebagai seorang Muslim di lapangan sepak bola. Ia selalu mengucapkan hamdalah (puji syukur kepada Allah) setiap kali mencetak gol atau meraih kemenangan. Ia juga sering mengenakan kaos bertuliskan "La ilaha illallah" (tidak ada Tuhan selain Allah) di bawah jersey timnya.

Franck Ribery juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan yang berkaitan dengan Islam. Ia pernah menyumbangkan uangnya untuk membantu korban perang di Palestina dan Suriah. Ia juga pernah memberikan hadiah kepada anak-anak yatim piatu di Maroko.

Tantangan dan Harapan Franck Ribery

Meskipun telah menjadi seorang Muslim yang taat, Franck Ribery tidak luput dari tantangan dan cobaan dalam hidupnya. Ia pernah mendapat kritik dan hujatan dari beberapa pihak karena pilihannya untuk memeluk Islam.

Ia juga pernah terlibat dalam beberapa skandal yang mencoreng namanya sebagai seorang Muslim, seperti kasus prostitusi anak di bawah umur pada tahun 2010 dan kasus pemukulan jurnalis pada tahun 2017.

Namun, Franck Ribery tidak menyerah dengan semua itu. Ia tetap berusaha untuk memperbaiki dirinya dan meminta maaf atas kesalahannya. Ia juga tetap bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Franck Ribery berharap bahwa ia bisa menjadi contoh positif bagi para pemain sepak bola Muslim lainnya. Ia juga berharap bahwa ia bisa menyebarkan pesan damai dan toleransi dari Islam kepada dunia.

"Saya bangga menjadi seorang Muslim. Saya merasa bahwa Islam adalah agama yang sempurna untuk saya. Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa Islam adalah agama yang indah dan damai." kata Franck Ribery.

Related Posts

Post a Comment

close