8 Penyebab Diabetes pada Anak: Mengapa Kasusnya Terus Meningkat?

Post a Comment

Penyakit diabetes ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga bisa menyerang anak-anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak tahun 2010. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya aktivitas fisik pada anak yang semakin tergantung pada gadget.

Illustrasi: kompas health

Selain itu, faktor lain yang menjadi pemicu diabetes pada anak adalah konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi. Kebijakan pemerintah yang belum mengatur konsumsi gula pada anak juga menjadi faktor yang memperburuk situasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak agar terhindar dari penyakit diabetes.

Ada banyak faktor yang dapat memicu terjadinya diabetes pada anak. Oleh karena itu, para orang tua perlu mengetahui penyebab diabetes pada anak agar dapat mencegah dan mengobati dengan cepat. 

Dalam hal ini, pola makan sehat dan gaya hidup aktif sangat dianjurkan untuk anak agar terhindar dari penyakit yang mengancam kesehatan tersebut.

Meningkatnya kasus diabetes pada anak memang menjadi perhatian serius bagi para orang tua. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis pada anak. 

Selain itu, disarankan juga untuk membatasi penggunaan gadget dan mendorong anak untuk aktif bergerak. Dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat, diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya penyakit diabetes pada anak.

Ternyata, diabetes juga bisa menyerang anak-anak dan penyakit ini semakin meningkat dari waktu ke waktu. Faktor pemicu utama meliputi kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan serta minuman manis yang tinggi. 

Orang tua perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak agar terhindar dari penyakit diabetes. Dengan begitu, diharapkan angka kasus diabetes pada anak dapat ditekan dan kesehatan anak terjaga dengan baik.

Mengenal Diabetes Mellitus pada Anak: Gejala dan Tipe Penyakit yang Perlu Diketahui

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolisme kronis yang juga bisa menyerang anak-anak. Kondisi ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak jika tidak diatasi dengan tepat.

Terdapat dua tipe diabetes yang sering terjadi pada anak yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. DM tipe-1 biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan autoimun, sementara DM tipe-2 terkait dengan gaya hidup tidak sehat dan obesitas.

Secara umum, DM tipe-1 adalah jenis diabetes yang paling umum dialami oleh anak-anak. Meski begitu, diabetes tipe-2 juga bisa terjadi pada anak-anak, terutama jika mereka memiliki gaya hidup yang tidak sehat. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala dan tipe-tipe diabetes pada anak agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

DM pada anak dapat memengaruhi kualitas hidup dan pertumbuhan anak, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan segera. Tipe-tipe diabetes yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah DM tipe-1 dan DM tipe-2. 

Beberapa Penyebab Diabetes pada Anak

Nah, untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab diabetes pada anak? Berikut ulasannya. 

1. Tidak memproduksi insulin

Penyebab utama diabetes tipe 1 adalah kurangnya produksi insulin oleh pankreas. Meski belum diketahui pasti penyebabnya, kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Insulin merupakan hormon penting yang membantu menyerap glukosa oleh sel-sel tubuh. Jika produksi insulin tidak mencukupi, maka kadar gula dalam darah akan meningkat dan menimbulkan diabetes. Pada anak-anak, kondisi ini bisa memengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan secara keseluruhan, sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan.

Ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin, maka pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini menyebabkan tubuh sulit mengontrol kadar gula darah, yang pada akhirnya menyebabkan diabetes tipe 1. 

Oleh karena itu, pemahaman tentang penyebab diabetes tipe 1 sangat penting untuk membantu mencegah dan menangani kondisi ini pada anak-anak.

2. Faktor Genetik dan Keturunan

Faktor genetik menjadi penyebab utama diabetes tipe 1, yang dapat diwariskan dari orang tua atau keluarga yang memiliki riwayat diabetes. Beberapa gen seperti HLA-DR3 atau HLA-DR4 sering dikaitkan dengan risiko terkena penyakit autoimun yang menyebabkan diabetes.

Ketika seseorang memiliki keluarga dengan riwayat diabetes, risiko terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2 akan meningkat. Diabetes tipe 2 memiliki risiko yang lebih besar untuk diturunkan, tetapi risiko diabetes tipe 1 juga tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan faktor risiko ini dalam upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes pada anak.

3. Ras

Di Amerika Serikat, diabetes tipe 1 cenderung menyerang anak dengan kulit putih, yang terkait dengan faktor genetik. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa orang Jepang dari ras Asia juga memiliki risiko tinggi terkena diabetes karena memiliki gen HLA-DR9. Faktor ini menunjukkan pentingnya memperhatikan faktor ras dan genetik dalam pengelolaan diabetes pada anak.

4. Terinfeksi virus

Beberapa virus tertentu dapat memicu kerusakan autoimun pada sel islet, yang pada gilirannya mengakibatkan produksi insulin menjadi kurang. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya diabetes tipe-1. 

5. Obesitas

Kegemukan atau obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2. Hal ini dikarenakan adanya jaringan lemak di antara otot dan di sekitar perut yang dapat memicu resistensi insulin. Akibatnya, tubuh memerlukan insulin yang lebih banyak untuk mengontrol kadar gula darah, sehingga memicu terjadinya diabetes tipe-2 pada anak yang obesitas.

6. Pola makan yang keliru

Kebiasaan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko anak terkena diabetes tipe-2. Konsumsi makanan dan minuman yang manis yang tidak terkontrol, dapat memicu peningkatan kadar gula darah dan menyebabkan resistensi insulin. Tidak hanya makanan manis, konsumsi daging merah atau olahan juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 pada anak.

7. Kurang aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik pada anak dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Saat ini, banyak anak yang lebih memilih menghabiskan waktu di depan layar gadget daripada beraktivitas fisik. 

Padahal, aktivitas fisik sangat penting untuk membakar kalori dan mencegah terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi penggunaan gadget pada anak dan mendorong mereka untuk lebih aktif bergerak.

8. Lahir prematur atau berat badan rendah

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe-2. Meskipun faktor genetik berperan dalam diabetes, faktor gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat juga dapat memperbesar risiko diabetes pada anak. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mereka memiliki pola hidup sehat dengan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur untuk mencegah diabetes dan meningkatkan kesehatan secara umum.

Referensi:

  1. IDAI. Diakses pada 2023. Diabetes Mellitus pada Anak dan Remaja. 
  2. Mayoclinic. Diakses pada 2023. Type 1 diabetes in children. 
  3. Mayoclinic. Diakses pada 2023. Type 2 diabetes in children. 

Related Posts

Post a Comment

close