Inovasi PT KAI: Masuk Stasiun Kereta Tanpa Tiket Fisik, Cukup Pakai Wajah Anda!

Post a Comment

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menerapkan teknologi canggih di stasiun kereta, yaitu Face Recognition Boarding Gate atau pintu masuk berbasis pengenalan wajah.

Apa itu Face Recognition Boarding Gate?

Face Recognition Boarding Gate adalah sebuah sistem yang memungkinkan penumpang kereta api untuk melakukan pemeriksaan tiket secara otomatis dengan menggunakan kamera yang dapat mengenali wajah penumpang. Dengan sistem ini, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket atau kartu identitas kepada petugas di stasiun.

Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerja Face Recognition Boarding Gate cukup mudah. Penumpang cukup melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access yang dapat diunduh di smartphone. Setelah itu, penumpang akan mendapatkan kode QR yang berisi informasi tiket dan data diri penumpang. Kode QR ini kemudian dapat ditunjukkan kepada kamera yang terpasang di pintu masuk stasiun.

Kamera tersebut akan memindai kode QR dan melakukan pengenalan wajah penumpang dengan membandingkannya dengan data yang tersimpan di server PT KAI. 

Jika data cocok, maka pintu masuk akan terbuka secara otomatis dan penumpang dapat masuk ke area peron untuk menaiki kereta api. Jika data tidak cocok, maka pintu masuk tidak akan terbuka dan penumpang harus melakukan verifikasi ulang dengan petugas.

Keuntungan apa yang didapat?

Dengan menerapkan teknologi canggih ini, PT KAI berharap dapat memberikan beberapa keuntungan bagi penumpang dan perusahaan, antara lain:

- Mempercepat proses pemeriksaan tiket dan mengurangi antrean di stasiun.

- Meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api dengan memastikan bahwa hanya penumpang yang memiliki tiket yang dapat masuk ke area peron.

- Menghemat biaya operasional dan pemeliharaan dengan mengurangi penggunaan kertas dan alat cetak tiket.

- Meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang mudah dan praktis.

Kapan dan di mana teknologi ini diterapkan?

Teknologi Face Recognition Boarding Gate pertama kali diterapkan oleh PT KAI Daop 1 Jakarta di Stasiun Gambir pada tanggal 17 Mei 2023. Teknologi ini kemudian akan diperluas ke seluruh stasiun kereta api di Indonesia pada tahun ini.

PT KAI mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa kereta api untuk mengunduh aplikasi KAI Access dan memanfaatkan teknologi canggih ini untuk mendapatkan layanan yang lebih baik. PT KAI juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama berada di stasiun dan dalam perjalanan kereta api.

PT KAI berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.

Apa tanggapan masyarakat terhadap teknologi ini?

Teknologi Face Recognition Boarding Gate mendapat tanggapan positif dari masyarakat pengguna jasa kereta api. Banyak yang merasa senang dan puas dengan layanan yang lebih cepat dan mudah ini. Mereka juga merasa lebih aman dan nyaman karena tidak perlu lagi membawa tiket atau kartu identitas fisik.

Salah satu penumpang yang mencoba teknologi ini adalah Rina, seorang mahasiswi yang sering bepergian menggunakan kereta api. Ia mengatakan bahwa ia sangat terkesan dengan teknologi ini karena sangat praktis dan hemat waktu.

"Saya suka banget sama teknologi ini. Cukup pakai HP aja udah bisa masuk stasiun tanpa ribet. Gak perlu antri lagi buat ngecek tiket sama petugas. Pokoknya mantap deh," ujar Rina.

Selain itu, teknologi ini juga mendapat apresiasi dari pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, akademisi, dan media massa. Mereka menilai bahwa teknologi ini merupakan salah satu bentuk kemajuan PT KAI dalam menghadapi tantangan zaman.

"Teknologi ini menunjukkan bahwa PT KAI tidak hanya sekadar menjalankan bisnis transportasi, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini merupakan langkah maju bagi PT KAI dan Indonesia," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Related Posts

Post a Comment

close